Kesbangpol Kalteng Perkuat Peran ASN sebagai Garda Terdepan Cegah Radikalisme dan Terorisme
GlobalKalteng.com || PALANGKA RAYA || Dalam upaya memperkuat ketahanan ideologi bangsa dan merespons meningkatnya tantangan keamanan nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Kalteng, Selasa (24/06/2025).
Bertempat di Ballroom Hotel Best Western Palangka Raya, kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menghadirkan jajaran narasumber kompeten, termasuk dari Densus 88, FKPT, serta Widyaiswara BPSDM.
Dalam sambutan Gubernur H. Agustiar Sabran yang dibacakan oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, ditegaskan bahwa ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme adalah ancaman serius bagi stabilitas nasional dan keharmonisan masyarakat.
“Upaya pencegahan harus dilakukan secara terencana, sistematis, dan terpadu. ASN memiliki peran vital sebagai pelayan publik sekaligus pengawal ideologi negara di lingkup birokrasi dan masyarakat,” tegas Leonard.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kepala daerah memiliki tanggung jawab langsung dalam melaksanakan Rencana Aksi Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021. Komitmen ini telah ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Gubernur Kalteng tertanggal 11 April 2025, yang juga menyoroti bahaya penyalahgunaan narkotika, perjudian daring, korupsi, serta ekstremisme.
Kepala Kesbangpol Kalteng, Katma F. Dirun melalui perwakilannya, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan wujud konkret pelaksanaan Rencana Aksi Nasional di daerah. Ia berharap ASN tidak hanya menjadi pelaksana kebijakan, tetapi juga motor utama penyebar nilai-nilai moderasi, toleransi, dan cinta tanah air.
“Kita ingin membangun ASN yang tidak hanya tangguh secara kinerja, tapi juga ideologis. Mereka harus mampu membentengi diri dan lingkungan dari paham radikal dan kekerasan ekstrem,” ujarnya.
Narasumber dari Satgas Wilayah Densus 88 menyoroti pentingnya deteksi dini dan peran ASN sebagai mitra strategis dalam mengidentifikasi potensi radikalisme di lingkungan kerja dan masyarakat. Ketua FKPT Kalteng pun mengajak seluruh peserta untuk aktif menyuarakan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengusung semangat lokal “Belom Bahadat”, yang berarti hidup dalam kehormatan dan adat, kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Kalteng dalam mewujudkan Kalteng yang Berkah, Maju, dan Bermartabat — sekaligus aman dari infiltrasi paham ekstrem yang mengancam keutuhan bangsa.
(FS/Redaksi Global Kalteng)