Starlink Resmi Masuk Kalteng, 457 Desa Blank Spot Jadi Fokus Utama
GlobalKalteng.com || PALANGKA RAYA || Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bergerak cepat dalam mendukung program nasional Koperasi Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Akses internet menjadi prioritas utama, khususnya bagi ratusan desa yang masih berada dalam kategori blank spot atau belum terjangkau jaringan internet.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng, Rangga Lesmana, mengatakan bahwa Gubernur telah menginstruksikan percepatan pemerataan jaringan internet di seluruh wilayah provinsi.
“Pak Gubernur sangat mendukung. Beliau bahkan menargetkan dalam dua bulan ke depan, seluruh wilayah Kalimantan Tengah bebas dari blank spot. Saat ini persiapan tengah dikebut,” ujar Rangga saat ditemui, Kamis (22/05/2025).
Sebagai tindak lanjut, Pemprov meluncurkan program Internet Desa dengan memanfaatkan teknologi satelit orbit rendah milik Starlink. Program ini difokuskan pada wilayah-wilayah terpencil yang belum tersentuh jaringan internet konvensional.
“Saat ini perangkat Starlink mulai didistribusikan. Instalasi telah dilakukan di 50 desa dan akan terus bertambah. Fokus utama kami adalah 457 desa yang masih masuk kategori blank spot,” jelas Rangga.
Berdasarkan data Diskominfosantik, mayoritas desa blank spot berada di Kabupaten Katingan dan Seruyan. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, Pemprov telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6,9 miliar.
Namun, Rangga mengakui pelaksanaan di lapangan masih menghadapi sejumlah kendala teknis, seperti keakuratan titik koordinat pemasangan, proses aktivasi perangkat yang memerlukan kartu kredit, serta penyesuaian sinyal yang sensitif.
“Teknologi Starlink menggunakan sistem Ground-Optimized Terminal Guidance (GOTG), sehingga pemasangan harus benar-benar presisi. Kami telah menambah jumlah tim teknis di lapangan agar proses instalasi berjalan sesuai target,” tambahnya.
Selain itu, Pemprov juga menggandeng Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memastikan ketersediaan listrik di lokasi pemasangan. Pasokan energi dinilai menjadi elemen krusial agar layanan internet dapat berjalan secara optimal.
“Internet tidak bisa berfungsi tanpa dukungan listrik. Maka dari itu, sinkronisasi antarinstansi menjadi sangat penting,” tegas Rangga.
Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan teknologi modern, Pemprov optimistis pemerataan akses internet di Kalimantan Tengah akan tercapai dalam waktu dekat, sejalan dengan semangat transformasi digital nasional.
(FS/Red-Tim)
Tinggalkan Balasan