“Pak Agustiar Mengajar”: Gubernur Kalteng Cetak Sejarah Lewat Revolusi Digital Pendidikan Berbasis Karakter
GlobalKalteng.com || PALANGKA RAYA || Dalam momen yang sarat makna dan semangat pembaruan, Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran mencetak sejarah dengan mengajar secara langsung ribuan siswa se-Kalteng melalui program inovatif Pak Agustiar Mengajar, Senin, 26 Mei 2025. Kegiatan monumental ini bukan sekadar simbol kepedulian, tetapi menjadi langkah nyata mempercepat digitalisasi pendidikan yang merata hingga ke pelosok pedalaman.
Didampingi Wakil Gubernur H. Edy Pratowo dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng M. Reza Prabowo, Gubernur tampil sebagai sosok pendidik sekaligus pemimpin inspiratif. Ia tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kuat bagi generasi muda.
“Di tengah kemajuan teknologi, jangan lupakan akar budaya. Jadilah cerdas, tapi juga berkarakter. Kita hidup dalam nilai ‘Belom Bahadat’ – beretika, santun, dan taat hukum,” tegas Agustiar dalam pengajarannya, yang disiarkan secara serentak ke seluruh sekolah di Kalimantan Tengah.
Program Pak Agustiar Mengajar bukan hanya mengangkat derajat digitalisasi pendidikan, tetapi juga menjadi panggung bagi kearifan lokal. Di tengah dominasi perangkat digital, Gubernur menekankan pentingnya menjaga tradisi, salah satunya dengan tetap mendorong siswa untuk menulis tangan dalam tugas-tugas sekolah. Menurutnya, ini adalah cara untuk membentuk disiplin, ketelitian, dan keteraturan di tengah era serba instan.
Sambutan hangat datang dari para peserta didik, termasuk Laura, siswi SMAN 4 Tanah Siang. Ia menyebut program ini sebagai peluang emas yang memudahkan akses belajar sekaligus mempererat kedekatan antara pemimpin daerah dan warganya.
Sementara itu, Plt. Kadisdik Kalteng M. Reza Prabowo memberikan apresiasi tinggi atas kepemimpinan Gubernur yang tidak hanya mengarahkan kebijakan dari balik meja, tetapi juga terjun langsung ke ruang kelas virtual. “Keterlibatan langsung beliau menjadi contoh nyata bagi dunia pendidikan kita. Ini bukan sekadar transformasi teknologi, tapi juga transformasi kepemimpinan,” ujarnya.
Program Pak Agustiar Mengajar kini menjadi titik tolak baru pendidikan Kalteng — memadukan inovasi digital dengan penguatan karakter dan nilai-nilai budaya Dayak. Di tengah tantangan globalisasi, Kalimantan Tengah menunjukkan bahwa pendidikan yang maju bukan berarti meninggalkan akar, melainkan mengakarkan kemajuan itu pada nilai-nilai lokal yang kokoh.
Dengan langkah ini, Kalimantan Tengah menapaki masa depan pendidikan yang lebih inklusif, beradab, dan berbasis kearifan lokal — menjadikan Pak Agustiar Mengajar sebagai role model nasional dalam integrasi teknologi dan karakter di dunia pendidikan.
(FS/Redaksi Global Kalteng)
Tinggalkan Balasan