Cegah Terputusnya Akses, Pemkab Gunung Mas Lakukan Monitoring Intensif Ruas Jalan Sarerangan–Tewah yang Terdampak Longsor
GlobalKalteng.com || Gunung Mas || Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan monitoring langsung terhadap pelaksanaan pembangunan dan penanganan kerusakan infrastruktur pada ruas Jalan Sarerangan–Tewah, khususnya di titik rawan longsor yang terletak di perbatasan antara Desa Sarerangan dan Tumbang Pajangei, Kamis (24/07/2025).
Monitoring ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Bina Marga, Bambang Jaya, sebagai upaya memastikan progres perbaikan jalan pascalongsor berjalan sesuai rencana dan standar teknis yang ditetapkan. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pengawasan lapangan untuk menjaga kelancaran konektivitas antarwilayah di Kabupaten Gunung Mas.
“Ruas jalan ini merupakan jalur vital yang menghubungkan beberapa desa. Kami ingin memastikan bahwa penanganan dampak longsor dilakukan secara maksimal, baik dari sisi teknis maupun kualitas pembangunan,” ujar Bambang Jaya di sela kegiatan.
Ia menjelaskan, longsor yang terjadi sebelumnya sempat menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik antarwilayah. Oleh karena itu, percepatan pembangunan dan pemulihan infrastruktur di kawasan ini menjadi prioritas pemerintah daerah.
Selain memeriksa progres fisik, tim dari Dinas PUPR juga mengevaluasi faktor penyebab longsor, seperti kondisi tanah, aliran air, serta drainase di sekitar lokasi. “Ke depan, kami akan mengintegrasikan pendekatan mitigasi bencana dalam setiap perencanaan pembangunan jalan di kawasan rawan,” tambah Bambang.
Warga setempat menyambut baik langkah cepat pemerintah dalam menangani kerusakan jalan. Mereka berharap, pembangunan yang dilakukan saat ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga mampu memberikan ketahanan jangka panjang terhadap bencana alam.
Dengan monitoring yang konsisten dan pembangunan yang responsif, Pemkab Gunung Mas menegaskan komitmennya untuk menghadirkan infrastruktur andal, aman, dan mendukung kemajuan wilayah pelosok.
(FS/Redaksi Global Kalteng)